Minggu, 31 Juli 2011
APKLI Dorong PKL Dikucuri APBD
Perjuangan para pedagang kaki lima (PKL) untuk mendapatkan perhatian pemerintah dan kucuran
dana APBD, tampaknya mendekati kenyataan.
Pasalnya, keberadaan PKL tersebut kini mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Bahkan, Ketua F-PAN DPRD Jatim, Drs Kuswiyanto MSi pun menjadi Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Jatim untuk mem-back up perjuangan para PKL. ‘’Saya titip pada Pak Kus (Kuswiyanto, Red), tolong keberadaan PKL dijamin dari penggusuran dan diberi kucuran APBD,’’ pesan Ketua Umum APKLI Pusat, Ali Mahsun, dalam pelantikan Dewan Pimpinan Daerah
APKLI Surabaya di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim, Sabtu (30/7).
Menanggapi hal itu, Kuswiyanto menyanggupi. Sekretaris DPW PAN Jatim ini berjanji memperjuangkan nasib PKL, sehingga benarbenar memiliki tempat usaha yang aman, nyaman, dan
yang terpenting adalah usahanya laku. Hal tersebut penting, karena selama ini PKL masih sering dipandang sebelah mata, tidak pernah diajak omong, dan selalu diusir, digusur, dan dimarginalisasikan. Padahal, mereka merupakan pahlawan saat bangsa ini kena hantaman krisis moneter 1998 lalu. ‘’PKL merupakan jawaban krisis, tapi kini keberadaannya terus disia-siakan, papar Kuswiyanto. Karena itu, dirinya mendorong PKL untuk bersatu membuat wadah. "Kalau bersatu, tentu bargainingnya akan kuat," kata dia. Pihaknya berharap Pemkot Surabaya memberikan akses mudah bagi para PKL Surabaya. Baik akses permodalan untuk mendapatkan program seperti KUR, ataupun akses program dari APBD. Bagi Ketua F-PAN DPRD Jatim ini, APBD perlu diarahkan untuk PKL sehingga wujud pengelolaan uang rakyat benar-benar kongkrit. Menurut Kuswiyanto, PKL perlu dibina dan diajari membangun akses permodalan, kemudian diajari bagaimana mengatur menejemen usahanya, sehingga bisa mengangkat derajat mereka. ‘’Sehingga pedagang kaki lima itu terangkat, berpendapatan bintang lima, bukan kaki lima lagi,’’ ucapnya. Sementara itu, Ketua APKLI Surabaya, Dicky Sugeng, berharap pihaknya diajak omong dalam membangun sentra-sentra PKL di Surabaya.
Menurut Dicky, selama ini PKL tidak pernah diajak omong dalam membangun sentra-sentra PKL.
Sehingga dari 11 titik sentra PKL yang dibangun tersebut, banyak yang siasia, karena sepi. Seperti di Foodcourt Urip Sumoharjo, lapangan Hocky, Taman Prestasi, dan Rusun Penjaringan. ‘’Hanya sentra PKL di Taman Bungkul yang ramai selama ini,’’ ungkap Dicky.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar