Beberapa PKL hanya berhasil menyelamatkan sebagian berang dagangannya yang sebelumnya memang tidak sempat dipajang, atau didisplay. “Rugi saya Mas. Dagangan belum ada yang laku. Kok ini malah dirazia,” kata Mastur, 32 tahun, penjual baterai handphone.
Mastur tidak dapat berbuat apa-apa, untuk menyelamatkan barang dagangannya, yang keburu diambil Satpol PP, dan kemudian langsung diangkut keatas truk operasional Satpol PP.
Pedagang yang lain, berhasil menyelamatkan diri dengan sepeda motor yang sekaligus digunakan sebagai sarana untuk memajang barang-barang dagangannya tersebut.
Arif Boediarto Plt, Kepala Satpol PP Pemkot Surabaya menegaskan bahwa sudah sejak lama kawasan tepi Jl. Raya Ngagel, Surabaya, dijadikan target penertiban, karena sejatinya wilayah tersebut tidak boleh dipakai berjualan.
“Satpol PP kecamatan sudah melakukan penertiban beberapa kali. Tapi setelah ditertibkan, mereka nekad kembali lagi. Padahal kawasan itu tidak boleh dipakai untuk berjualan,” tegas Arif Boediarto pada suarasurabaya.net, Kamis (7/7/2011).
Sesaat setelah dilakukan penertiban, kawasan tepi Jl. Raya Ngagel, Kamis (7/7/2011) lengang dan tidak terlihat satupun sepeda motor yang sekaligus menjadi etalase berjualan pra PKL. “Mudah-mudahan mereka tidak kembali lagi,” harap Arif Boediarto.(tok)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar