Rujak Cingur |
Rujak Cingur
Tak lengkap rasanya, berkunjung ke Surabaya tanpa mencicipi makanan khas yang satu ini. Terdiri dari lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa jenis buah-buahan seperti ketimun, mangga muda, krai (sejenis ketimun khas Surabaya), bengkoang, dan nenas serta tak ketinggalan beberapa jenis sayur-mayur seperti kecambah/tauge, kangkung, dan kacang panjang.
Disebut rujak cingur karena bumbu yang digunakan adalah campuran petis udang dan cingur. Bumbu inilah yang digunakan untuk mencampur semua bahan-bahan di atas. Menikmati seporsi rujak cingur akan lebih sempurna bila disertai dengan kerupuk.Untuk melestarikan makanan khas ini, pada rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Surabaya, setiap Mei, selalu diadakan Festival Rujak Cingur.
Disebut rujak cingur karena bumbu yang digunakan adalah campuran petis udang dan cingur. Bumbu inilah yang digunakan untuk mencampur semua bahan-bahan di atas. Menikmati seporsi rujak cingur akan lebih sempurna bila disertai dengan kerupuk.Untuk melestarikan makanan khas ini, pada rangkaian Hari Ulang Tahun Kota Surabaya, setiap Mei, selalu diadakan Festival Rujak Cingur.
Lontong Balap
Lontong balap termasuk hidangan yang banyak dicari orang. Di dalamnya terdapat beberapa potong lontong, lentho (perkedel dari singkong dan kacang tanah yang digoreng), tahu goreng kering, dan taoge. Lalu disiram dengan kuah. Sajian Lontong Balap terasa kurang pas jika tidak dipadukan dengan sate kerang.
Sate ini, dibuat dari kerang yang direbus kemudian disajikan menyerupai sate. Mengapa disebut lontong balap…??? Katanya, nama ini muncul karena gaya jualan pedagang di masa lalu. Saat jualan mereka menggunakan pikulan besar yang menampung dua kuali tanah liat. Berat dipikul, si pedagang mempercepat perjalanan, seolah saling berbalap. Inilah sebutan lontong balap muncul. Sekarang, jarang bisa ditemui penjual lontong balap yang pikulan. Gantinya, mereka memilih menetap untuk berjualan.
Sate kelapa
Jawa Timur memang terkenal dengan Gudang makanan yang tidak pernah bosan untuk di cicipi. Salah satunya, yaitu sate kelapa Ondomohen..Bukan kelapa yang di sate di sini, sama seperti sate lainnya yang diberi bumbu kacang. Yang membuat khas adalah sate ini terdiri potongan daging lulur dalam yang sudah dipisahkan dari otot-ototnya, sehingga ketika disantap tidak begitu liat alias susah
dikunyah. Setelah itu barulah sate ini ditaburi parutan kelapa diatasnya sebelum dibakar. Aroma bumbu dan kelapa inilah yang membuat aroma sate ini harum dan rasanya gurih.sate ini bisa dimakan dengan nasi dan lontong.
Rasa satenya sendiri gurih, karena ada sepotong gajih yang menyelinap di antara 3 potong daging disertai serundeng, ditimpali sedikit rasa manis dari bumbu kacang yang halus dan kecap. Hati2, terselip dua buah cabe rawit di dalam bumbu kacangnya.
Semanggi
Penasaran ingin makan semanggi...? Harap bersabar, sebab makanan ini susah-susah gampang dicari. Lebih banyak dijajakan keliling di pagi sampai siang hari. Pagi hari, biasanya para penjual ini berkumpul sebelum akhirnya berpencar berjualan keluar masuk kampung. Bakul pecel semanggi rata-rata berasal dari satu tempat, yaitu Desa Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya . Dua tempat yang dijadikan “pos” di pagi hari, adalah pinggir jalan Kupang Praupan dan di jalan Rajawali.
Penjualnya gampang dikenali, karena mereka mengenakan jarit, dan selendang untuk memanggul semanggi.Semanggi Suroboyo terdiri dari dua macam sayuran yaitu daun semanggi dan kecambah yang direbus, disajikan bersama campuran petis dan bumbunya yang khas yang merupakan perpaduan dari ketela rambat, kacang tanah dan gula merah, serta dilengkapi kerupuk puli.
Penjualnya gampang dikenali, karena mereka mengenakan jarit, dan selendang untuk memanggul semanggi.Semanggi Suroboyo terdiri dari dua macam sayuran yaitu daun semanggi dan kecambah yang direbus, disajikan bersama campuran petis dan bumbunya yang khas yang merupakan perpaduan dari ketela rambat, kacang tanah dan gula merah, serta dilengkapi kerupuk puli.
Makanan khas pantai yang terdiri dari lontong dan kuah bercampur kupang (sejenis tiram / kerang kecil), disajikan dengan olahan cabai sesuai dengan keinginan pembeli. Makanan ini dijajakan dengan dipikul oleh penjajanya ke seluruh pelosok kota Surabaya dan saat ini juga dapat ditemui di Pujasera.
Jongkong Surabaya
Dilihat dari bentuknya Jongkong Surabaya menyerupai kue lapis, hanya saja Jongkong Surabaya berwarna hijau karena menggunakan daun pandan sebagai zat pewarna sekaligus menambah aroma. Terbuat dari campuran tepung beras, kanji, gula pasir, garam, dan santan. Dan dihidangkan dengan parutan kelapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar