Salam Pemberdayaan Yes, Penggusuran No ! DPD APKLI Surabaya 2011-2014

Jumat, 19 Agustus 2011

Kinerja Kasatpol PP Tak Optimal


Aparat Satpol PP  akan diturunkan siang dan malam 
Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengakui, pemecatan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Surabaya Arief Boediarto yang dilakukan secara mendadak pada 15 Agustus lalu karena faktor kinerjanya buruk atau kurang optimal.  

"Saya melihat kinerjanya kurang optimal. Tidak seperti Dishub (dinas perhubungan) dan Bakesbanglinmas (badan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat) yang setiap hari berada di lapangan," kata Risma pada acara pembukaan Pasar Murah di halaman Rumah Susun Tanah Merah Kelurahan Kalikedinding Kecamatan Kenjeran, Kamis (18/8).
 Selain itu,  jika keberadaan Satpol PP di lapangan hanya untuk menggusur warga, tentu pihaknya tidak mau seperti itu. Bahkan pihaknya berusaha menghindari penggusuran. 
 Untuk itu, Arief Boediarto dicopot dari jabatannya sebagai Plt Kepala Satpol PP Kota Surabaya dan kembali ke posisinya sebagai Sekretaris Bakesbanglinmas Kota Surabaya.
Sedangkan SK pergantian itu tertuang dalam surat perintah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Nomor 800/3680/436.7.6/2011 tertanggal 15 Agustus lalu.   Isi SK itu adalah memerintahkan kepada Sumarno untuk mengisi jabatan sebagai plt. kepala Satpol PP di samping jabatannya sebagai kepala Bakesbanglinmas terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah hingga terpilihnya pejabat definitif.
 Informasi yang dihimpun, Arief dikenal kurang tegas pada saat penertiban sejumlah lokasi yang digunakan secara liar oleh pedagang kaki lima (PKL). Seperti halnya PKL Keputran yang telah ditertibkan berulang kali namun tetap saja beraktivitas.
 Selain itu, Arief dinilai kurang tegas pada saat menertibkan sejumlah toko swalayan yang dinilai melanggar perda. Akibatnya banyak toko swalayan yang melanggar tapi tetap beroperasional.
Pencopotan Arief Boediarto terkesan mendadak sebab pencopotan ini tidak dilakukan pada pejabat yang lain. Padahal di lingkungan pemkot, ada beberapa pos yang masih dirangkap jabatan oleh plt, misalnya Asisten IV Sekretaris Kota, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Direktur RSUD Soewandhie dan Sekretaris DPRD surabaya.
 Sementara itu, Arief Boediarto membenarkan dirinya memang sudah tidak menjabat Plt kepala Satpol PP. "SK-nya sudah turun 2 hari lalu. Sekarang yang menjabat sebagai Plt adalah Pak Marno (Sumarno, Kepala Bakesbanglinmas)," kata Arief.
 Disinggung soal pencopotannya terkesan mendadak,  ia mengatakan itu kewenangan walikota. "Itu hak walikota. Sebagai bawahan kami harus siap melaksanakan tugas," ujarnya. 

Diturunkan siang-malam
Sementara Plt Kasatpol PP  baru Sumarno menegaskan, aparat Satpol PP Pemkot akan diturun siang dan malam guna mengawasi taman kota, area sekitar pasar, pedestrian dan tempat-tempat umum yang menjadi tanggungjawab Pemkot. Pengawasan ini guna mengantispasi berbagai kemungkinan terjadinya gangguan umum di beberapa lokasi tersebut. Seperti adanya perbuatan mesum di sejumlah taman milik Pemkot, pencurian tutup saluran pedestrian, munculnya banyak PKL di sekitar pasar milik Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) atau lainnya.
“Intinya, kami ingin memaksimal kinerja Satpol PP yang selama ini belum maksimal. Harapan kami tempat-tempat umum yang pengawasannya menjadi tanggungjawab Pemkot bisa lebih tertib dari sebelumnya,” katanya,  Jumat (19/8).
Soal pemberhentian Satpol PP itu sendiri dia enggan menanggapinya. ”Kami hanya menjalankan tugas. Di manapun saya ditugaskan, harus siap,” katanya.
Petugas Satpol PP yang akan diturunkan dalam pengawasan tempat umum dibagi dua sift, yakni sift siang dan malam. Karena, siang dan malam ini merupakan waktu yang dijadikan kegiatan masyarakat. Masyarakat ada yang nongkorng di taman, ada yang yang menggelar dagangan di sekitar taman, berjualan di sekitar pasar dan lainnya.
”Pengawasan taman kota yang diutamakan. Seperti  pengawasan Taman Bungkul, Taman Pelangi, Taman Mundu, Taman Prestasi dan lainnya itu. Kan, selama ini pengawasannya tampak kendur. Nah, nantinya pengawasannya kami perketat,” ujarnya.
Selain itu, pengawasan di sekitar area pasar. Selama ini pengawasan di sekitar area pasar Keputran, Pasar Kembang, Pasar Genteng dan Pasar Pucang juga belum maksimal. ”Ke depan kami akan pantau siang malam,” terangnya.
Saat ini petugas Satpol PP kota ada 470 orang. Mereka ini akan dibagi tugas dan dibagi dua sift. Tugas mereka mengawasi lokasi tempat umum milik pembkot setiap hari tanpa henti. Sedangkan  untuk pengawasan di daerah pinggiran kota diserahkan kepada Satpol PP kecamatan masing-masing. Karena, Petugas Satpol PP kota tidak mampu menangani ngawasan sampai di tingkat kecamatan. pur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar