Medan ( Berita ) : Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho memberikan dorongan agar para pedagang kali lima (PKL) selalu kreatif dan inovatif dalam menjalankan usaha agar dapat menjadi pengusaha besar.
“Pengusaha yang sukses selalu berawal dari usaha kecil, namun karena diimbangi dengan kreativitas, inovasi dan semangat yang besar mereka akhirnya bisa menjadi pengusaha besar,” katanya di Medan usai pelantikan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Sumut, di Medan, Kamis [19/04] .
Ia mengatakan, untuk menjadi orang sukses harus berani untuk menanggung risiko dari apa yang dikerjakannya. Dalam hal ini pedagang kaki lima atau pengusaha lainnya adalah termasuk orang yang berani karena berani mengambil risiko.
“Semakin besar risiko yang dihadapinya maka akan semakin besar juga keuntungan yang akan diraihnya, demikian juga sebaliknya kecil risiko yang dihadapi maka untung juga akan kecil. Ini merupakan sebuah hal yang sudah menjadi fundamental dalam berusaha, hanya orang-orang yang berani mengambil risikolah yang akan menjadi orang sukses,” katanya.
Untuk itu pihaknya selalu mendorong para pedagang kaki lima untuk kreatif dan terus berinovasi dalam menjalankan usahanya. Apalagi dewasa ini produk asing terus membanjiri pangsa pasar Indonesia yang memiliki harga lebih murah.
Artinya, Asosiasi Pedagang kali Lima (APKLI) harus terus melakukan pembinaan terhadap anggotanya dan harus mampu membuka kran untuk melakukan dialog dengan pemerintah daerah dan pemodal dalam hal ini pihak bank dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat)-nya.
“APKLI harus mampu menjadi jembatan dialog antara pemerintah daerah dengan pedagang kaki lima. Kita bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan wali Kota Solo Jokowi yang mampu menjalin dialog dan ia juga mampu menyediakan suatu tempat bagi para pedagang kaki lima untuk usahanya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, dia juga berharap kehadiran APKLI dapat menjadi aspirasi bagi kalangan muda di daerah itu untuk menjadi seorang enterpreunership yang berani dalam mengembangkan ide-idenya untuk mencapai kemajuan.
“Suatu negara dapat dikatakan negara maju jika minimal 5-6 persen masyarakatnya adalah pengusaha. Apalagi memang dalam sebuah hadist disebutkan bahwa 19 dari 20 pintu rezeki, datangnya adalah dari usaha. Tirulah orang-orang sukses sebelum kita, maka Insya Allah kita juga akan sukses,” katanya. ( ant )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar